SMS merupakan
bagian dari spesifikasi GSM (Global Systems for Mobile Communication) yang
memungkinkan pesan teks singkat dikirim dan diterima melalui mobile phone.
Sedangkan MMS muncul seiring dengan perkembangan GSM menjadi GPRS (GSM Packet
Radio Service) yang merupakan high speed packet data service. Kemampuan GPRS
dalam mengirimkan paket data dalam kecepatan tinggi melahirkan MMS yang
merupakan pengembangan dari SMS dengan adanya penambahan fitur multimedia
seperti image, dan audio.
Pengiriman MMS yang kaya fitur MMS ini dipenuhi oleh GPRS yang mampu membawa data dalam jumlah besar. Dalam perkembangan selanjutnya, MMS mampu menampilkan video dengan menggunakan tehnologi 3G.
Secara umum perbedaan antara SMS dan MMS adalah sebagai berikut:
1. SMS
* Hanya mendukung pengiriman pesan berupa text.
* Dikirimkan menggunakan protokol GSM.
* Dalam pengirimannya, SMS menggunakan signalling link dengan kapasitas terbatas.
2. MMS
* Mendukung pengiriman pesan berupa text dengan fitur multimedia (image, audio dan video).
* Dikirimkan menggunakan protokol GPRS. Untuk fitur video diperlukan tehnologi 3G.
* Dalam pengirimannya, MMS menggunakan main data channel dengan kapasitas cukup besar.
* Memerlukan mobile phone yang mendukung GPRS atau 3G untuk mengirim dan menerima MMS. Ketika mobile phone yang tidak support GPRS atau 3G menerima sebuah MMS, biasanya provider memberikan pesan teks berisi link untuk mendownload MMS tersebut melalui internet.
* Dapat dilakukan konversi format MMS berdasarkan karakteristik perangkat dan keinginan user.
Persamaan dari SMS dan MMS adalah keduanya berjalan pada store dan forward system sehingga tidak berlaku real time.
Pengiriman MMS yang kaya fitur MMS ini dipenuhi oleh GPRS yang mampu membawa data dalam jumlah besar. Dalam perkembangan selanjutnya, MMS mampu menampilkan video dengan menggunakan tehnologi 3G.
Secara umum perbedaan antara SMS dan MMS adalah sebagai berikut:
1. SMS
* Hanya mendukung pengiriman pesan berupa text.
* Dikirimkan menggunakan protokol GSM.
* Dalam pengirimannya, SMS menggunakan signalling link dengan kapasitas terbatas.
2. MMS
* Mendukung pengiriman pesan berupa text dengan fitur multimedia (image, audio dan video).
* Dikirimkan menggunakan protokol GPRS. Untuk fitur video diperlukan tehnologi 3G.
* Dalam pengirimannya, MMS menggunakan main data channel dengan kapasitas cukup besar.
* Memerlukan mobile phone yang mendukung GPRS atau 3G untuk mengirim dan menerima MMS. Ketika mobile phone yang tidak support GPRS atau 3G menerima sebuah MMS, biasanya provider memberikan pesan teks berisi link untuk mendownload MMS tersebut melalui internet.
* Dapat dilakukan konversi format MMS berdasarkan karakteristik perangkat dan keinginan user.
Persamaan dari SMS dan MMS adalah keduanya berjalan pada store dan forward system sehingga tidak berlaku real time.
MSC kemudian mem-forward lagi SMS ke SMSC untuk disimpan.
SMSC kemudian mengecek (lewat HLR – Home Location Register) untuk mengetahui
apakah handphone tujuan sedang aktif dan dimanakah handphone tujuan tersebut.
Jika handphone sedang tidak aktif maka pesan tetap disimpan di SMSC itu sendiri, menunggu MSC memberitahukan bahwa handphone sudah aktif kembali untuk kemudian SMS dikirim dengan batas maksimum waktu tunggu yaitu validity period dari pesan SMS itu sendiri. Jika handphone tujuan aktif maka pesan disampaikan MSC lewat jaringan yang sedang meng-handle penerima (BSC dan BTS).
Sebenarnya, di dalam kebanyakan handphone dan GSM/CDMA modem terdapat suatu komponen wireless modem/engine yang dapat diperintah antara lain untuk mengirim suatu pesan SMS dengan protokol tertentu. Standar perintah tersebut dikenal sebagai AT-Command, sedangkan protokolnya disebut sebagai PDU (Protokol Data Unit). Melalui AT-Command dan PDU inilah kita dapat membuat komputer/mikrokontroler mengirim/menerima SMS secara otomatis berdasarkan program yang kita buat. (http://iptek.web.id)
uia gan ini tadi ane nyari2 tentang “knp sms bisa pending”..ane cari di mbah google..ane cm dapet ini gan..hehehe moga dapet sedikit gambaran lah ya dg artikel yg ane ambil dr mbah google..hehe..
Biasanya ini karena ada ‘kemacetan’ arus data. Biasanya ini terjadi kalo anda mengirimkan pesan ke nomor yg dibawah naungan operator lain.
Jadi seharusnya prosesnya begini :
1. Anda tekan tombol ‘Send’ di HP anda, dan HP anda mengirimkan pesan ke operator anda.
2. Operator anda menerima pesan
3. Operator anda mengirimkan sinyal bhw pesan telah diterima operator anda.
4. HP menerima sinyal tsb dan mengakui bahwa ‘Pesan Terkirim’ (Sent)
5. Operator anda mengirimkan pesan tsb ke operator lain
6. Operator lain menerima pesan itu
7. Operator lain mengirimkan sinyal bahwa pesan sudah diterima.
8. Operator anda menerima sinyal itu.
9. Operator anda mengirimkan sinyal ke HP anda memberitahukan kalo pesan sudah sampai (delivered).
Nah, dlm kasus anda ini, yang nomor 7 atau 8 tidak terlaksana akibat padatnya arus komunikasi… dan akhirnya Operator anda merasa bahwa pesan tak kunjung diterima dan akhirnya di beri status Pending, padahal pesan sudah sampai.
Jika handphone sedang tidak aktif maka pesan tetap disimpan di SMSC itu sendiri, menunggu MSC memberitahukan bahwa handphone sudah aktif kembali untuk kemudian SMS dikirim dengan batas maksimum waktu tunggu yaitu validity period dari pesan SMS itu sendiri. Jika handphone tujuan aktif maka pesan disampaikan MSC lewat jaringan yang sedang meng-handle penerima (BSC dan BTS).
Sebenarnya, di dalam kebanyakan handphone dan GSM/CDMA modem terdapat suatu komponen wireless modem/engine yang dapat diperintah antara lain untuk mengirim suatu pesan SMS dengan protokol tertentu. Standar perintah tersebut dikenal sebagai AT-Command, sedangkan protokolnya disebut sebagai PDU (Protokol Data Unit). Melalui AT-Command dan PDU inilah kita dapat membuat komputer/mikrokontroler mengirim/menerima SMS secara otomatis berdasarkan program yang kita buat. (http://iptek.web.id)
uia gan ini tadi ane nyari2 tentang “knp sms bisa pending”..ane cari di mbah google..ane cm dapet ini gan..hehehe moga dapet sedikit gambaran lah ya dg artikel yg ane ambil dr mbah google..hehe..
Biasanya ini karena ada ‘kemacetan’ arus data. Biasanya ini terjadi kalo anda mengirimkan pesan ke nomor yg dibawah naungan operator lain.
Jadi seharusnya prosesnya begini :
1. Anda tekan tombol ‘Send’ di HP anda, dan HP anda mengirimkan pesan ke operator anda.
2. Operator anda menerima pesan
3. Operator anda mengirimkan sinyal bhw pesan telah diterima operator anda.
4. HP menerima sinyal tsb dan mengakui bahwa ‘Pesan Terkirim’ (Sent)
5. Operator anda mengirimkan pesan tsb ke operator lain
6. Operator lain menerima pesan itu
7. Operator lain mengirimkan sinyal bahwa pesan sudah diterima.
8. Operator anda menerima sinyal itu.
9. Operator anda mengirimkan sinyal ke HP anda memberitahukan kalo pesan sudah sampai (delivered).
Nah, dlm kasus anda ini, yang nomor 7 atau 8 tidak terlaksana akibat padatnya arus komunikasi… dan akhirnya Operator anda merasa bahwa pesan tak kunjung diterima dan akhirnya di beri status Pending, padahal pesan sudah sampai.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing lagi dengan nama ATM (Automatic
Teller Machine), apalagi bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Dengan
perkembangan teknologi yang pesat saat ini transaksi apapun dapat dilakukan
melalui ATM, mulai dari penarikan tunai, transfer, pemindah bukuan, pembayaran
tagihan, bahkan setoran tunai maupun cetak buku dapat dilakukan di ATM. Nah,
tahukah kamu bagaimana cara kerja sebuah mesin ATM? Yuk kita
baca penjelasan selanjutnya…
Apakah dalam bayanganmu didalam ATM itu ada orang yang
duduk, dan kalau ada yang mau ambil uang dihitung dulu setelah itu dikeluarkan
kemudian diberi bukti penarikan? Tentu saja tidak seperti itu. Sebenarnya
komponen ATM itu terdiri dari kotak ATM, tombol angka, layer monitor dan kamera
(optional), yang biasa nampak dari luar. Sedangkan didalamnya terdiri dari satu
unit computer CPU, key board, modem, kota
uang, printer kecil dan card reader.
Cara kerja mesin ATM sangat sederhana dan mudah. Jika kamu ingin bertransaksi menggunakan ATM, kamu hanya tinggal memasukkan kartu ATMmu ke dalam mesin. Setelah kartu ATM dimasukkan kedalam mesin, maka kartumu akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader adalah sebagai pembaca dan penerima data. Setelah data dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank.
Saat mesin berhasil membaca data dalam kartu ATM mu, maka mesin akan meminta nomor PIN (Personal Identification Number). PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan kamu harus memasukkannya sendiri. Jadi jangan sampai lupa nomor PIN mu yah. Kemudian setelah kamu memasukkan PIN, maka data PIN tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi di bank yang bersangkutan. Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data-datamu tidak bisa terbaca oleh pihak lain.
Setelah data-datamu selesai diproses di sistem komputer bank, maka data-datamu akan dikirim kembali ke ATM. Dan kamu akan mendapatkan apa yang kamu minta di mesin ATM tersebut seperti uang tunai, cek saldo, transfer tunai, dan sebagainya.
Pada sebuah kartu ATM terdapat garis yang dinamakan Magnetic Chip. Magnetik Chip tersebut mempunyai fungsi sebagai sensor pendeteksi identitas pemilik kartu ATM. Magnetic Chip sangat sensitif dengan berbagai keadaan, contohnya apabila Magnetic Chip tergesek oleh sebuah benda maka Magnetic Chip tersebut akan kehilangan fungsinya.
Ada dua hal penting yang harus dijaga agar transaksimu di ATM aman, yaitu: Kartu ATM dan PIN. Kedua perangkat ini saling berhubungan erat, sehingga kamu harus selalu ingat nomer PIN mu dan menjaga agar kartu ATM mu tidak hilang. Oh iya, untuk menjaga keamanan, jangan pinjamkan Kartu ATMmu kepada orang lain untuk kepentingan apapun. Simpanlah Kartu ATMmu pada tempat-tempat yang aman dan tidak mudah dijangkau orang lain.
Cara kerja mesin ATM sangat sederhana dan mudah. Jika kamu ingin bertransaksi menggunakan ATM, kamu hanya tinggal memasukkan kartu ATMmu ke dalam mesin. Setelah kartu ATM dimasukkan kedalam mesin, maka kartumu akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader adalah sebagai pembaca dan penerima data. Setelah data dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank.
Saat mesin berhasil membaca data dalam kartu ATM mu, maka mesin akan meminta nomor PIN (Personal Identification Number). PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan kamu harus memasukkannya sendiri. Jadi jangan sampai lupa nomor PIN mu yah. Kemudian setelah kamu memasukkan PIN, maka data PIN tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi di bank yang bersangkutan. Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data-datamu tidak bisa terbaca oleh pihak lain.
Setelah data-datamu selesai diproses di sistem komputer bank, maka data-datamu akan dikirim kembali ke ATM. Dan kamu akan mendapatkan apa yang kamu minta di mesin ATM tersebut seperti uang tunai, cek saldo, transfer tunai, dan sebagainya.
Pada sebuah kartu ATM terdapat garis yang dinamakan Magnetic Chip. Magnetik Chip tersebut mempunyai fungsi sebagai sensor pendeteksi identitas pemilik kartu ATM. Magnetic Chip sangat sensitif dengan berbagai keadaan, contohnya apabila Magnetic Chip tergesek oleh sebuah benda maka Magnetic Chip tersebut akan kehilangan fungsinya.
Ada dua hal penting yang harus dijaga agar transaksimu di ATM aman, yaitu: Kartu ATM dan PIN. Kedua perangkat ini saling berhubungan erat, sehingga kamu harus selalu ingat nomer PIN mu dan menjaga agar kartu ATM mu tidak hilang. Oh iya, untuk menjaga keamanan, jangan pinjamkan Kartu ATMmu kepada orang lain untuk kepentingan apapun. Simpanlah Kartu ATMmu pada tempat-tempat yang aman dan tidak mudah dijangkau orang lain.
·
Ethernet
Berikut
beberapa karakteristik Ethernet:
- Di standardkan oleh IEEE
- Pembuatan paket data ke dalam frame
- Menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu
- Ethernet beroperasi dalam modus full-duplex atau half-duplex
- Menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection
- ü Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:
1.
Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
2.
Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem
jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi
3.11 atau yang sebelumnya)
3.
Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet
802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk
konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
4.
Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet
802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem
Macintosh yang menjalankan TCP/IP)
Cara
Kerja:
Dalam
jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan “mendengar”
terlebih dahulu sebelum “berbicara”, artinya mereka akan melihat kondisi
jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika
tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang
mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk
mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang
menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasarkan basis First-Come, First-Served, daripada
memberikan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi
jaringan lainnya. Jika dua station mencoba untuk mentransmisikan data pada
waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan),
yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data,
sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang
acak (yang diukur dengan satuan milidetik).
·
Fiber
Distributed Data Interface (FDDI)
Berikut
beberapa karakteristik FDDI:
- Dikembangkan oleh ANSI spesifikasi ANSI X3T9.5.
- Menggunakan teknologi media access token-passing.
- Dibangun sebagai topologi ring.
- Memiliki Redundant dalam network.
- Speed 100Mbps.
- Berjalan diatas kabel fiber-optic.
- Tidak terganggu oleh EMI.
- Transfer data bebas benturan (collision).
- Deteksi error menggunakan beaconing.
- Biaya implementasi mahal.
- Umumnya, FDDI dikembangkan untuk transfer data pada network backbone dari perusahan-perusahaan besar.
Cara
kerja
FDDI
menggunakan metode yang disebut beaconing untuk mengirimkan sinyal
ketika terdeteksi sebuah kegagalan dalam network. beaconing memungkinkan sebuah
mesin mengirimkan sinyal yang memberitahukan pada mesin-mesin lain dalam LAN
bahwa token-passing terhenti. Beacon berjalan mengelilingi lingkaran dari satu
mesin ke mesin lain sampai pada mesin terakhir dalam ring. Untuk keperluan
troubleshoot, admin dapat memeriksa beacon pada mesin terakhir dan mengecek
koneksi antara mesin tersebut dan mesin terhubung berikutnya dalam network
FDDI.
trimakasih infonya...
BalasHapussangat menarik dan bermanfaat...
salam sukses..
kurang sekali
BalasHapus